Cari Blog Ini

Minggu, 19 Februari 2012

Jalan Pedang

SHOGUN,  Drawing  60x40cm, 2012  @ Nyoman Yudhanegara
Menurut Takeshi Nobunaga kenalan Jepang Komang Jepang yg (kata dia sih) masih keturunan SHOGUN Jepang Oda Nobunaga (1534-1582), Samurai, Shogun, Ninja Jepang jaman dulu punya Kode Etik yg disebut JALAN PEDANG.  Seorang Samurai hidup dg pedangnya dan mesti mati di ujung pedang. Karena itu di jaman dulu Samurai yg kalah duel atau kalah perang akan dipenggal kepalanya dg pedang. 
Jalan Pedang dipengaruhi filosofi ZEN Buddhism Jepang dg konsep disiplin meditatif MUSHIN (=empty mind/mengosongkan pikiran) dan kesadaran bahwa perbedaan antara hidup dan mati itu bersifat ILUSI atau maya  Sehingga 'kematian' tak perlu dijauhi atau ditakuti. 
Weleh, weleh...Komang Jepang manggut2 pura2 mengerti. Mungkin karena itu Samurai Jepang jadi jago pedang gagah berani tak takut mati tak pernah lari.
Jadi koruptor2 Indonesia yg hidup dg uang(uang rakyat) mestinya harus mati karena uang (misalnya diurug uang2 logam yg bejibun banyaknya.................

Rabu, 15 Februari 2012

Musashi Dewa Pedang Kayu

MUSASHI,  Drawing, 60x40cm, 2012  @ Nyoman Yudhanegara
Waktu  SMA di Bali,  Komang Jepang membaca kisah samurai Jepang MIYAMOTO MUSASHI dalam novel karangan EIJI YOSHIKAWA. Waktu itu dlm bentuk cerita bersambung di harian KOMPAS.  Kemarin ia 'bertemu' patung Miyamoto Musashi di perempatan kota Kyoto (dari Kyoto Station naik bus No.5 jurusan Ichioji-Sagarimatsu).
Miyamoto Musashi adalah RONIN Jepang (SAMURAI Pengelana) yg juga seorang arsitek, seniman lukis, pematung dan penulis buku. Terlibat dalam 4 perang besar, termasuk medan perang SEKIGAHARA antara Tokugawa Ieyasu dan Ishida Mitsunari.  
Bersenjatakan 'BOKUTO' (= pedang kayu), ia melakukan 50 kali duel dg tak terkalahkan. 'Bokuto' adalah pedang dari kayu untuk berlatih para Samurai Jepang. Maksudnya untuk mencegah cedera fatal.  
Tetapi di tangan Musashi pedang kayu 'bokuto' menjadi senjata mematikan seperti pedang sungguhan.  Itu karena kecepatan, kekuatan dan strategi  Musashi dlm menggunakan pedang kayu-nya.  Musuhnya di'kepruk' kepalanya hingga koit. 
Konon gaya pedang Musashi cenderung 'kasar dan brutal' karena cepat, dan mematikan. Ia tak mempedulikan 'seni' pedang.  Itu karena pengaruh ZEN Buddhism yg dipelajari Musashi sejak muda.  Layaknya MEDITASI, konsentrasi mengosongkan pikiran, me-'mati'kan emosi hingga tak ada napsu membunuh.  Yg ada hanyalah kodrat dua ksatria di medan perang dg akhir kematian.  
Karena itu gaya pedangnya 'dingin tanpa emosi' dan 'brutal' agar duel cepat berakhir bukan untuk dinikmati ber-lama2 menyakiti lawannya. Unsur 'belas kasih' dalam 'kekejaman'.  Ini yg disebut 'JALAN PEDANG' (The Way of The Sword). 
Menurut kisahnya, sewaktu muda Musashi bingung repot sendiri, mesti memilih 'Jalan Biksu' menjadi pendeta Buddha atau 'Jalan Pedang' menjadi Samurai. Ia sempat menjadi murid Bhiksu Takuan dari Kuil Shinto di Pulau KYUSHU sebelum 'dipecat' karena tidak disiplin dan emosian suka marah2 kagak karuan. 
Musashi muda ngambek terpaksa memilih JALAN PEDANG, berkelana mencari ilmu lewat duel di jalanan dengan tokoh2 pedang Jepang waktu itu. Musashi tidak menikah dan tidak punya keturunan. Tidak punya rumah atau harta benda.
Di usia 60 thn Musashi menderita sakit parah, menyepi di sebuah gua. Dalam sakit hingga meninggal, ia menulis catatan perjalanan dan pertarungannya.  Catatan2 ini menjadi Kitab 'GO RIN NO SHO' (=THE BOOK OF FIVE RINGS) tentang strategi, psikologi dan filosofi ilmu pedangnya yg universal dan dipakai pedoman para pemimpin dan  politikus modern.
Jreeeng!! Ciaaat!!.................

Minggu, 12 Februari 2012

Cuma Seni Yg Sejukkan Dunia

Hari demi hari berlalu dilalui dg kerja keras di negeri orang.  Komang Jepang tak mau menjadi robot yg dingin tanpa perasaan.
Lalu dicangklongnya gitar bolong bekas loakan seharga 2000 yen. Dibawanya ke tempat kerja. 
TOKYO FOREVER MODINK, Drawing 60x40cm @ Nyoman Yudhanegara

                          

Di sela2 jam istirahat kerja 15 menitan dimainkannya gitar.  
Untuk sesaat sejukkan haus jiwanya tak peduli orang lain suka atau tidak.........

Sabtu, 11 Februari 2012

Mt. TAKAO : Gadis Gunung

YAMAGYAARU,  Drawing  60x40cm 2011  @  Nyoman Yudhanegara


Komang Jepang suka naik turun gunung.  Ia pernah ke puncak Gunung Agung di Bali, Gunung Bromo di Jawa dan puncak Gunung Rinjani di Lombok. Jadi di Tokyo pun ia naik2 gunung. Akhir2 ini ada trend baru di Tokyo.  Banyak gadis ramai2 naik gunung di akhir minggu.  Jadi bukan je je es shopping fashion ngerumpi di mall Harajuku, tapi ke luar kota hiking mendaki gunung sekitar Tokyo. 
Mereka disebut YAMAGYAARU (Yama Girl = Gadis Gunung).  Namanya gadis Tokyo maka waktu naik gunung pun mereka mikirin fashion dan aksesori hiking  yg trendi punya.  Komang Jepang pun jadi lebih rajin mendaki gunung sambil nonton YAMAGYAARU yg manis2 fashionable itu.


                                   
                 

Baru2 ini ia hiking ke gunung TAKAO (Mt.Takao).  1, 5 jam dg sepeda motor dari kota Tokyo ke arah kota kecil HACHIOJI.   Mt. Takao tidak tinggi (Elev.600m) tapi cantik sejuk dg hutan hijau, sungai2 kecil, air terjun, flora dan fauna. Terletak dlm Taman Nasional Takao (Meiji No Mori Quasi Takao National Park). Ada 8 rute pendakian dg pemandangan alam yg berbeda.
Sama seperti di Bali, di Jepang semua gunung disucikan. Selalu ada Kuil Shinto Buddha di kaki gunung.  Jadi sebelum naik mendaki, Komang Jepang mesti sembahyang di kuil dulu minta permisi pada 'penunggu' gunung agar selamat tidak kualat. 
Mt.Takao Tidak jauh dari kota Tokyo, sehingga banyak dikunjungi penduduk kota Tokyo yg bosan suasana kota (2,5 juta orang/tahun) .  Termasuk 'yamagyaaru' gadis2 gunung............. 

Jumat, 10 Februari 2012

Kuda Besi

'KUDA BESI'  Komang Jepang
KOBOI KUDA BESI, Drawing 60x40cm, 2011 @ Nyoman Yudhanegara


Di tempat kerjanya di Tokyo, Komang Jepang bekerja naik 'kuda' sepanjang  hari.  Kudanya dari besi. 'Kuda Besi'.  Sebelumnya Komang Jepang mesti ke sekolah, latihan, ujian.  Lulus, dapat SIM (Surat Ijin Menunggang) baru bisa naik 'kuda besi' dan tidak kena tilang pak Polisi Kuda Jepang yg galak2. 
'Kuda besi' makanannya juga  besi.  Ngangkutin besi2, dibawa kesana dibawa kemari. Hilir mudik sibuk2 dari pagi sampai sore.  Begitu setiap hari. Pagi2 baru mulai 'Kuda Besi' larinya pelan ogah2an sebab belum panas. Siangan dikit larinya jadi kencang numbrag nendang2  zig-zag ngepot2.  Waktu kerja lembur malam 'Kuda Besi' dipasangin 'lampu strongking' biar bisa melihat dalam kegelapan  kagak seradak seruduk nabrak2 .........

Freedom Wuuss Wuuss

FREEDOM, Drawing, 60 x 40cm,  2012  @ Nyoman Yudhanegara
Komang Jepang bilang "Kebebasan itu indah tapi maya.  Fatamorgana.  Ilusi sesaat. Impian semusim.   Tapi sebab itu mahal dan di-cari2.  Seperti pil koplo" . Wuuss... Wuuss......

Rabu, 08 Februari 2012

Pulau HOKKAIDO : Orang AINU

NIPOPO, Drawing 60x40cm, 2006   @ Nyoman Yudhanegara
NIPOPO,  Jimat Boneka Kayu AINU (Perempuan)
NIPOPO, Jimat Boneka Kayu AINU (Laki2 x Perempuan)


Komang Jepang tidak cuma sibuk bekerja.  Meski amat jarang (karena miskin), sekali2 ia  jalan2 juga. Sebab sebetulnya ia orang yg agak2 nyeni macam seniman yg senang jalan gitu. 
Beberapa waktu lalu ia jalan2 ke pulau HOKKAIDO di Jepang Utara.  Hokkaido terletak di utara dekat Rusia. Alamnya indah dengan HATAKE (=ladang), sayur, kentang, anggur  dan BOKUJO (=Farm/Ranch) peternakan sapi dan kuda yg luas ber-hektar2.   Di musim dingin salju turun ber-tumpuk2 tinggi 3 meter, temperatur minus 10 derajat.  Ibukotanya SAPPORO dg bandara Chitose Airport

Komang Jepang pergi ke daerah pegunungan dan bertemu dg penduduk asli pulau Hokkaido yg disebut orang AINU.  Berbeda dg orang Jepang yg keturunan MONGOLOID, orang Ainu  termasuk rumpun  bangsa POLINESIA yg bermigrasi dari daratan Asia Tenggara di jaman pra-sejarah.  Mereka penduduk Jepang pertama sebelum kedatangan orang Jepang sekarang yg datang dari Asia Selatan.  Kepercayaannya ANIMISME - mempercayai adanya roh yg hidup di gunung, sungai, batu2 besar atau pohon2 besar.  Bagi orang Ainu binatang tertentu terutama beruang adalah dewa yg dikeramatkan.   

Komang Jepang takjub melihat patung2 ukiran orang Ainu.  Orang Ainu juga membuat patung TOTEM berukir sebagai pemujaan pada dewa mereka.  
Lewat omong2 di sebuah warung kopi AINU, Komang Jepang tahu bahwa bangsa AINU mendapat perlakuan diskriminatip dari Pemerintah Jepang. Aktivis organisasi orang2 AINU menuntut hak atas tanah dan budaya AINU.  
Komang Jepang yg sok nyeni tak lupa mencuri, eh, membawa pulang ukiran OMAMORI (=jimat / amulet) boneka kayu AINU yg disebut NIPOPO yg lucu imut2, sebagai pengingat pertemuannya dg teman2 barunya suku pribumi penduduk asli Jepang........

Minggu, 05 Februari 2012

Kacang Penolak Setan

SETSUBUN, Drawing 60x40cm, 2012  @ Nyoman Yudhanegara


Hari ini hari SETSUBUN.  Hari spesial dlm tradisi Jepang dimana orang2 melakukan upacara MAME-MAKI atau melempar kacang kedelai dari dalam rumah ke luar rumah sambil berucap "Oni soto, fuku uchi!" (= setan ke luar, malaikat masuk). Maknanya agar dijauhkan dari keburukan dan mendapat keberuntungan kebahagiaan. 
Tentu dagang kacang pada laris manis. Anak2 Jepang pada girang ramai2 main setan2an.  Anak yg pakai topeng setan dilempari kacang sambil diteriakin "Setan, lu !!, Ngacir, lu !" dikerubuti sampai kalang kabut  tunggang langgang ampe kolornya mrosot.  

Tradisi SETSUBUN konon berawal dari cerita tentang ONI (setan gundul made in Jepang) yg entah kenapa menyamar jadi wanita cantik ber-baju kimono sangat indah. Syahdan si Setan kemalaman di jalan. Lantas numpang menginap di rumah seorang janda tamak cewek matre. 
Si Janda Matre terpukau baju kimono indah milik Setan. Saat si Setan terlelap tidur ia berusaha mencurinya.  Tiba2 Setan terbangun, sadar bahwa Janda Matre mau mencuri baju kimono-nya.  

Setan marah ngamuk2 menampakkan wujud setan aslinya.  Janda Matre tak kalah kagetnya melihat ada setan gundul jelek di rumahnya. Dengan panik ia melempari si Setan dengan barang apapun yg bisa diraihnya.  Kebetulan yg ada cuman sebakul kacang kedelai yg kemudian dipakai melempari si Setan Gundul Ngamuk itu.  Setan tak tahan dilempari kacang2 kedelai bagai peluru nyasar ber-tubi2 padanya, lalu lari tunggang langgang melarikan diri. 

Sejak itu Janda Matre insap, menjadi  Janda Saleh yg sederhana tidak tamak tidak matre lagi.
Sejak itu kalau ada ONI Setan gundul lagi jalan2 di Tokyo kepergok orang2 Jepang pasti akan dilempari kacang kedelai sampai lari ter-kentut2..............

Rabu, 01 Februari 2012

Manusia Pemakan Ubi

Di musim dingin WINTER sekarang ini Komang Jepang rajin makan ubi.  Ubi  rebus yg dibawa dari rumah untuk makanan camilan di tempat kerja.  Maklum, meskipun sudah jadi orang Tokyo tapi Komang Jepang masih anak Bali kampungan yg suka ubi. Tapi sebenarnya yg populer di Jepang adalah YAKI-IMO (= UBI panggang).  


Penjual YAKI-IMO (ubi manis panggang) pinggir jalan di Tokyo.
Penjual yaki-imo atau ubi panggang menggunakan mobil bak terbuka dg suara sahutan khas-nya  adalah pemandangan biasa di Tokyo saat musim dingin. Ubi-nya dipanggang diatas batu kerikil panas dg suhu 70 derajat  menghasilkan rasa manis yg melekat. Meski diremehkan, ubi panggang punya tradisi sejarah yg panjang.  
Sekitar 280 tahun lalu pada jaman Edo (1603-1867), Jepang mengalami paceklik bencana kelaparan besar.  Puluhan ribu orang mati. Namun pulau Kyushu  (Jepang selatan) terselamatkan karena penduduknya kebetulan banyak menanam ubi.  
Ubi kemudian banyak ditanam di tempat2 lain termasuk kota Edo (kota Tokyo sekarang) dan membantu penanggulangan bencana kelaparan.


Ubi mudah ditanam, murah, manis enak rasanya, kaya vitamin dan mineral . Diantaranya vitamin B6, Vitamin C, Vitamin D.  Juga kaya zat besi sumber tenaga (bagus untuk Komang Jepang yg bekerja berat setiap hari), serta mengandung Magnesium, mineral anti stress (perlu untuk Komang Jepang yg stress2an hidup di Tokyo yg orang2nya. workaholik). 
Meskipun kentut Komang  Jepang jadi bau2 dikit tapi badannya sehat dan kuat...............