Cari Blog Ini

Minggu, 15 April 2012

Nasi Bento

'BENTO' makan siang Komang Jepang


Saat jam istirahat makan siang di tempat kerja, Komang Jepang makan bekal makan siang yg disebut 'BENTO'. Semacam 'Nasi Campur' tapi cara penyajiannya di-pisah2 bukan dicampur. Bentuknya macam2. Biasanya 'bento' dari 'BENTOYA-SAN' (=perusahaan Jasa Catering). Tapi ada pula yg membeli 'bento' di "KONBINI' (=Convinience Store/Mini Market Jepang), semacam 'Nasi Bungkus' tapi dibungkus plastik bukan daun pisang. Ada juga yg membawa bekal 'bento' dari rumah dg makanan kesukaan yg dimasak sendiri.
Karena Komang Jepang tak mau repot dan ingin praktis, ia makan 'bento' dari Jasa Catering yg disiapkan perusahaan.  Murah, seharga 350 yen. Dan irit karena harganya tetap dan dibayar dari potongan gaji bulanan. 
Rasa makanannya tentu rasa 'Jepang'. Tidak seperti kalau bawa bekal dari rumah dg makanan enak kesukaan masing2. Tapi makanannya sehat dan bervariasi.  Terdiri dari nasi putih beras pulen Jepang, sayur, ikan, 'tsukemono' ('acar' ala Jepang), kacang2an, dan 'miso siru' (sup miso) hangat.  Dimakan dg sumpit.
Tapi tak masalah buat Komang Jepang karena ia 'anak kolong' terbiasa merantau hidup sederhana, bisa 'makan apa saja'. Karena bekerja berat, perut jadi amat lapar, makanan apapun jadi terasa enak. Apalagi dimakan diluar dibawah langit biru mirip 'piknik'. Apalagi kalau dimakan dg rasa syukur pada Sang Pencipta................

Sabtu, 14 April 2012

Sakura Hanami



Hari Minggu lalu Komang Jepang ber-jalan2 cari angin dekat sungai. Banyak sekali orang piknik, duduk2 di atas rumput di bawah pohon SAKURA yg sedang bersemi. Mereka makan 'BENTO' ( = bekal makan siang ala Jepang) yg dibawa dari rumah. Ngobrol bersama keluarga dan teman. Atau tiduran santai, sambil menikmati indahnya bunga sakura di pohon.
'HANAMI' atau menonton bunga Sakura adalah tradisi Jepang saat awal musim semi. 
Bunga Sakura itu aneh. Bersemi dg hebat-nya hanya selama 1 minggu, setelah itu semuanya gugur jatuh dihembus angin.  Bagai sajak Chairil Anwar 'SEKALI BERARTI SUDAH ITU MATI'. Hidupnya SINGKAT tapi DAHSYAT. Sehingga menjadi bunga istimewa dan di-tunggu2.  
Saat bersemi, seluruh ranting pohon jadi putih semarak dipenuhi bunga tanpa ada daunnya sama sekali
.  
Komang Jepang ikut duduk di bawah salah satu pohon Sakura bersemi sambil 'memelototi' ribuan bunga Sakura yg berwarna putih - merah muda.  Dibayangkannya seminggu kemudian saat ribuan kelopak bunga sakura gugur jatuh ditiup angin bagai hujan seribu bunga.  Sekali berarti sudah itu mati.............

Minggu, 08 April 2012

Touring ke Pulau Kyushu

Hidup di negeri orang jauh dari kampung halaman memang bikin stress. Sebab itu, saat stress tak tertahankan lagi, Komang Jepang nekat jalan2 TOURING ber-sepeda motor ke Pulau KYUSHU, Jepang Selatan. 
Berdua dg 'Si Manis' yg bertindak sebagai navigator pembaca peta. Sebab Komang Jepang kagak ngarti peta dan rambu Jepang bertulisan KANJI ruwet.  Nekat karena saat itu bulan Pebruari,  saat WINTER, musim dingin.

Perjalanan dimulai dari kota Kyoto ke  kota Osaka. Dari pelabuhan NANKO Osaka (NANKO International Ferry Terminal), naik kapal Ferry 'SUNFLOWER'  ke Pulau KYUSHU.  Harga Ticket Ferry kelas ekonomi 5000 Yen, termasuk ticket sepeda motor di geladak bawah. Menginap semalam di atas kapal. Karena kelas ekonomi, tidurnya pun  di lantai ber-ramai2 dg penumpang2 lain. Kebanyakan pasangan muda-mudi Jepang. Karena mereka 'kere' miskin seperti Komang Jepang. Jadi kayak 'camping' di atas kapal.  Bangun pagi menonton DOLPHIN Lumba-lumba me-loncat2 di atas ombak.


Sampai di pelabuhan MOJI PORT, Pulau Kyushu, perjalanan dilanjutkan dg sepeda motor ke KITAKYUSHU lalu ke ibukota FUKUOKA.  Melewati kota2 pelabuhan OITA, BEPPU  dan YUFUIN.  Banyak terdapat ONSEN ( pemandian air panas  atau hot spring dg sumber air panas alami belerang). Pulau Kyushu adalah pulau VUL:KANIS sehingga banyak terdapat sumber mata air panas belerang.

Jalan menanjak ber-liku ke arah gunung.  Angin dingin membuat tangan Komang Jepang kesemutan hingga harus sering2 berhenti istirahat sambil ngecek kondisi mesin sepeda motor yg overheat kepanasan.  
Sampai di daerah KOMEZUKA jalan  pegunungan jadi 'mengerikan' dg jurang  di satu tepi  dan padang rumput  di tepi lain. 

Berhubung saat winter musim dingin, maka padang rumput pun bukan hijau tapi kuning keemasan . 4 Jam kemudian sampai di Gunung ASO (1592m). Gunung Aso atau Aso-san adalah bagian dari Aso-Kuju National Park di KUMAMOTO Prefektur.  


Kawah Gunung ASO masih aktip dg kaldera berdiameter 24 km.  Konon termasuk yg terluas dan terindah di dunia.  Sedemikian  luasnya hingga di sekitar kaldera terdapat kota kecil Aso City berpenduduk 50.000 orang dg jalan raya dan jalan KA.  Kaldera luas Gunung Aso terjadi akibat 4 x letusan gunung berapi sekitar 100.000 - 300.000 tahun lalu. Karena kemalaman, Komang Jepang menginap di sebuah RYOKAN (penginapan tradisional) dg pemandian air panas onsen terbuka dan pemandangan alam gunung.  Sekitar 8000 Yen per-malam

Setelah jalan2 putar2 seharian, tiba waktunya untuk turun gunung. Liburan telah berakhir.  Komang Jepang mesti pulang, mesti kerja keras lagi............  



Rabu, 04 April 2012

Manusia Double Gardan

Modern vs Tradisi

Komang Jepang heran. Bangsa Jepang bangsa yg aneh. Walau bangsa negara maju modern, masyarakat Jepang tidak meninggalkan tradisi dan budaya-nya. Ibarat mobil 'double gardan'. Sehingga di kota METROPOLITAN Tokyo-pun, Komang Jepang 'menemukan' kehidupan MODERN dan TRADISIONAL berdampingan. Ada perempuan ber-ROK MINI, ada perempuan ber-KIMONO (kebaya tradisional Jepang), Komang Jepang bingung  kepalanya ber-putar2 karena keduanya sama 'indah'-nya............