'Manusia Binatang', Drawing 40 x 60cm, 2011 @ Nyoman Yudhanegara |
Konon katanya juga bangsa Jepang itu ATHEIS tak beragama tak percaya Tuhan. Tapi hidup di tengah orang2 Jepang, Komang Jepang melihat bahwa bangsa Jepang mengutamakan moral dan etika, bukan agama. Mereka santun dan berbudaya. Mereka membungkuk hormat waktu berkenalan. Waktu keluar rumah mereka berucap salam 'ITTEKIMASU!!' (=gue pergi bentar) dan saat pulang mengucapkan 'TADAIMA!!' (=gua dah kembali). Sebelum makan mereka mencakupkan tangan di dada mengucap 'ITADAKIMASU!! (=gua terima makanan ini) dan usai makan mengucap 'GOCHISOSAMADESHITA!!' (=terima kasih atas makanan enak ini).
Mereka suka kebersihan. Saat masuk rumah selalu melepas sepatu diganti 'slipper' sandal kamar). Mereka sopan sering menyebut 'SUMIMASEN!!' (= permisi). Mereka antre dg sabar tertib tenggang rasa tdk nyerobot2 seperti Komang Jepang. Mereka tekun rajin dan bekerja keras. Dan punya budaya malu. Tak ada maling atau copet dalam bis dan kereta api Tokyo. Gadis2 Tokyo berjalan pulang kerja malam hari tanpa rasa takut.
Lalu kenapa se-konyong2 bangsa yg berbudaya santun bermoral-etika ini punya kecenderungan sadis brutal kayak binatang? Karena tak ber-agama tak ber-Tuhan? Lalu kenapa orang2 beragama ber-Tuhan di Ambon dan di Sampit (dan akhir2 ini di Bali juga) saling gigit saling bunuh sesama saudara kayak binatang? Karena tak punya etika tak bermoral?
Komang Jepang bingung tak mengerti. Dunia ini terlalu rumit untuk otaknya yg kecil dan sederhana.............