Cari Blog Ini

Rabu, 11 Januari 2012

Si Yongyong

Si Yongyong
Suatu hari Minggu Komang Jepang bekerja ARBAITO kerja sambilan di perkebunan teh di bukit di luar kota Kyoto. Tugasnya memotong cabang pohon teh dg gergaji mesin (chainsaw). Naik turun lereng bukit perkebunan teh yg luas ber-hektar2 menenteng gergaji mesin. Terbakar terik matahari musim panas dan berkeringat men-dengus2 kelelahan bagai kerbau. Menjelang senja, Komang Jepang melihat seekor anak kucing dekil dlm semak2 yg entah kenapa dibuang pemiliknya. Nyaris ter-potong2 gergaji tajam mesin chainsaw Komang Jepang.  Komang Jepang garuk2 kepala kilang kileng kebingungan. Kalau anak ayam, lumayan bisa dibawa pulang dibikin sate, tapi ini anak kucing, dekil lagi, enaknya diapain? Karena sedikit tolol IQ-nya nol, Komang Jepang membawa pulang anak kucing dekil itu. Ia pelihara dan diberi nama 'Yongyong'. 


Yongyong tumbuh menjadi kucing yg dekil tapi sehat walau sedikit bodoh. Satu kali saat ber-main2 sendiri di luar rumah, Si Yongyong dekil dikeroyok preman2 kucing liar sampai ter-kencing2 ter-kentut2 mencret ketakutan setengah mati. Sejak itu Yongyong jadi pendiam tak bicara tak pernah mengeong lagi. Ia tak mau ber-main2 di luar rumah lagi. Yongyong yg cinta damai kecewa dg dunia luar yg penuh kekerasan. Setiap hari ia ber-main sepakbola di dalam kamar dg bola kertas. Yongyong suka melakukan meditasi 'ZEN' ala Jepang, duduk diam2 terpekur di depan cermin dg mata setengah terkatup. Atau melakukan YOGA merentangkan badannya di lantai. Saat lapar pun ia tak ribut tapi duduk diam sabar menunggu di samping  piring makannya yg kosong. 


Suatu ketika Yongyong terlihat duduk sabar semalaman menunggui lubang tikus pengganggu di dapur Komang Jepang. Saat bangun pagi Komang Jepang ter-kaget2. Yongyong sudah duduk menunggu di depan pintu kamar tidur dengan 6 ekor tikus mati tangkapannya berderet teratur di lantai bagaikan hadiah. Sejak itu Komang Jepang sadar bahwa  Yongyong dekil bukan kucing bodoh. Walau dekil Yongyong kucing setia, kreatip dan tahu diri tak melupakan asalnya sebagai kucing buangan serta tahu membalas budi.........................................

Tidak ada komentar:

Posting Komentar