Cari Blog Ini

Tampilkan postingan dengan label TokyoShock. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label TokyoShock. Tampilkan semua postingan

Minggu, 10 Juni 2012

Mt Takao 2 : FIRE-WALKING

FIRE-WALKING di Kuil YAKUOIN JINJA 
Ternyata FIRE DANCE tidak hanya ada di Bali saja.  Setiap tahun pada minggu kedua bulan Maret di Kuil YAKUOIN JINJA di Gunung TAKAO (599 m) diadakan 'ODALAN' upacara FIRE-WALKING atau 'berjalan di atas api'. Para Bhiksu pendeta SHINTO Buddha sekte SHINGON dg bertelanjang kaki berjalan di atas api suci sambil mengucap mantra2 untuk kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.    
Kuil YAKUOIN JINJA,  Mt.Takao
Kuil YAKUOIN JINJA merupakan kuil agama SHINTO Buddha sekte SHINGON.  Dibangun pada th 744 oleh Kaisar SHOMU (AD 701-756) pada era NARA PERIOD ( AD 710-794). Jadi Kuil ini telah berumur 1268 tahun.
Kaisar SHOMU
Di pintu masuk Kuil terdapat patung penjaga yg disebut TENGGU ( = JIN Penjaga Gunung Jepang).
Patung TENGGU Jin Penunggu Gunung Jepang
Kuil YAKUOIN JINJA (Takao-san Yakuoin Yukiji Temple) terletak di kaki Gunung TAKAO (599 m) di daerah Takaomachi, HACHIOJI City, 50 km dari kota Tokyo. ACCESS : Dengan Kereta Api KEIO Line hingga TAKAO Station.   
TAKAO Station Keio Line



Minggu, 27 Mei 2012

NATTO : Tempe Asli Jepang


Komang Jepang penggemar makanan TEMPE. Tapi di kota Tokyo tempe susah ditemukan. Harus order lewat internet. Atau ke restaurant Indonesia. Jadi Komang Jepang terpaksa makan 'tempe' asli Jepang.  Namanya 'NATTO'. Meskipun sama2 produk kedelai di-fermentasi,  bentuk dan rasanya 'lain'.

Baunya  pun lebih 'seru' . Mirip bau keju busuk atau bau kaus kaki Komang Jepang. Kalau di-aduk2 keluar 'benang' mirip sarang laba2. Perlu waktu 2 tahun bagi Komang Jepang menjadi terbiasa melahap NATTO. NATTO dimakan dg nasi dg bumbu soy sauce, mustard, bawang daun atau buah alpokat (avocado).  NATTO dimakan mentah2,  bukan digoreng.

Meskipun bentuk dan bau-nya kayak muntahan kucing, nutrisinya tinggi. Mengandung ANTIOXIDANT Vitamin E dan B2 yg meningkatkan metabolisme. Juga mengandung enzim NATTOKINASE yg menghindarkan penyumbatan pembuluh darah (BLOOD CLOTTING),  serangan jantung, stroke dan alzheimer (Riset Prof. Hiroyuki Sumi, Kurashiki University, 1980).  
Kandungan protein-nya tinggi, setara daging sapi tapi rendah kalori dan kolesterol.  Baik untuk diet. Mengandung LECITHIN yg menguraikan LDL Cholesterol. Juga mengandung FIBER pencegah diabetes dan konstipasi.  Serta mengandung CALCIUM pencegah osteoporosis (pengeroposan tulang). 
NATTO juga memiliki efek ANTIBIOTIK. Pada waktu Jepang dilanda wabah keracunan makanan akibat bakteri e-coli O-157 pada thn 1996, banyak orang mengkonsumsi NATTO 

Konon NATTO telah dimakan di Jepang sejak jaman JOMON PERIOD (10.000 - 300 BC). Kini NATTO diproduksi di pabrik modern dg bungkus packaging plastik polystyrene.  Tapi secara tradisional diproduksi dg cara dibungkus dg 'WARA' (=jerami atau batang padi) yg secara alami mengandung bakteri fermentasi BACILLUS SUBTILIS.
NATTO dalam bungkusan WARA (jerami batang padi)

Konon NATTO awalnya 'ditemukan' seorang prajurit penjaga kuda milik Jenderal Samurai  MInamoto No Yoshie yg sedang merebus kedelai untuk makanan kuda.  Karena ter-buru2 ngungsi akibat serangan musuh, rebusan kedelai dibungkus asal2an dg jerami padi dari kandang kuda, lalu terlupakan.  Saat teringat 3 minggu kemudian,  bungkusan jerami dibuka. Kedelai rebus telah menjadi kedelai busuk alias NATTO. 
Maklum jaman perang lagi pada kelaparan, kedelai busuk itu dimakan juga. Ternyata enak.
Jenderal Minamoto ikut mencicipi. Ternyata enak. Seluruh pasukan mencicipi. Ternyata enak. Akhirnya semua orang Jepang pada makan NATTO. Begitu ceritanya.

Minggu, 20 Mei 2012

Jadi Member TOKYO BIKERS

Ujian Test 'JEMBATAN'

Selain DENSHA (=Kereta Api Jepang), alat Transportasi yg praktis adalah Sepeda Motor. Karena itu Komang Jepang ikut SHIKEN (= Ujian SIM) Sepeda Motor. Kepalang basah, Komang Jepang memutuskan mengikuti ujian SIM untuk Sepeda Motor 400cc (CHU-GATA MENKYO atau Kelas Menengah)
SIM Sepeda Motor di Jepang ada 3 jenis.  Yaitu SIM Motoped untuk Sepeda Motor 50cc, SIM  CHU-GATA MENKYO untuk Sepeda Motor 50cc s/d 400cc dan SIM OOGATA MENKYO untuk Sepeda Motor diatas 400cc.

UJian Test BRIDGE (Jembatan)
Konon katanya ujian SIM Jepang ketat sulit mirip Mission Impossible. Karena itu Komang Jepang memerlukan ikut Kursus di Sekolah Mengemudi sebanyak 2 x. Lumayan mahal. Tapi perlu buat Komang Jepang yg se-umur2 belum pernah pegang2 apalagi menunggangi sepeda motor 250cc atau 400cc. Setelah itu barulah ikut ujian tulis dan ujian praktek. 
Ujian tulis tidak masalah. Tapi ujian praktek ternyata memang sulit. Mesti jungkir balik ber-susah payah. Penuh tetek bengek norma2 lalu-lintas dan tata krama disiplin ketat ala bangsa Jepang.  
Ujian-nya berupa test keterampilan ZIG-ZAG, BRIDGE (Jembatan), SLOPE (Tanjakan), dan EMERGENCY BREAKING (Pengereman Mendadak). Route Lintasan ujian telah ditentukan sebelumnya. Lengkap dg Rambu2 jalan, Rambu2 kecepatan maksimum, Tikungan, Tanjakan, Jembatan,  perempatan jalan, Traffick Light, serta Pintu  Lintasan Kereta Api. Mirip jalan raya yg sebenarnya   Sepeda motor yg digunakan pada waktu ujian adalah sepeda motor yg telah disediakan.  Bukan sepeda motor milik sendiri.  Jadi rada2 'kagok' gitu.  
Ujian Test ZIG-ZAG 

Jarang peserta yg langsung lulus. Biasanya harus ikut ujian 3 hingga 4x , bahkan lebih. Termasuk peserta ujian bangsa Jepang sendiri.  Biaya 1 x Ujian adalah sekitar 4000 Yen.
Ujian pertama Komang Jepang gagal total amburadul karena lupa menginjak rem saat men-starter motor. Ujian ke-2x gagal lagi, karena ban depan motor menyentuh garis marka jalan.
Juga karena saat test JEMBATAN, terlalu cepat dari waktu maksimal sehingga mendapat pengurangan POINT (Tapi kalau terlalu lambat ada resiko jatuh tergelincir, ujian gagal total).
Ujian ke-3x gagal lagi karena lupa menoleh kiri-kanan di perempatan jalan.  Nyaris Komang Jepang ngambek minta pulang. Ujian ke-4x baru bisa lulus. Total perlu waktu 1 minggu ujian. Mungkin Pengawas Ujian sudah bosan lihat Komang Jepang yg nongol lagi nongol lagi gak lulus2. 
Kebetulan ada sesama peserta ujian orang Amerika katanya sudah 6x ujian gak lulus2. Sadis juga.
Baru kali ini selembar kartu SIM menjadi teramat besar nilainya akibat diperoleh dg ber-susah payah berkeringat serta  mengorbankan waktu, tenaga dan uang.........

Rabu, 04 April 2012

Manusia Double Gardan

Modern vs Tradisi

Komang Jepang heran. Bangsa Jepang bangsa yg aneh. Walau bangsa negara maju modern, masyarakat Jepang tidak meninggalkan tradisi dan budaya-nya. Ibarat mobil 'double gardan'. Sehingga di kota METROPOLITAN Tokyo-pun, Komang Jepang 'menemukan' kehidupan MODERN dan TRADISIONAL berdampingan. Ada perempuan ber-ROK MINI, ada perempuan ber-KIMONO (kebaya tradisional Jepang), Komang Jepang bingung  kepalanya ber-putar2 karena keduanya sama 'indah'-nya............

Minggu, 19 Februari 2012

Jalan Pedang

SHOGUN,  Drawing  60x40cm, 2012  @ Nyoman Yudhanegara
Menurut Takeshi Nobunaga kenalan Jepang Komang Jepang yg (kata dia sih) masih keturunan SHOGUN Jepang Oda Nobunaga (1534-1582), Samurai, Shogun, Ninja Jepang jaman dulu punya Kode Etik yg disebut JALAN PEDANG.  Seorang Samurai hidup dg pedangnya dan mesti mati di ujung pedang. Karena itu di jaman dulu Samurai yg kalah duel atau kalah perang akan dipenggal kepalanya dg pedang. 
Jalan Pedang dipengaruhi filosofi ZEN Buddhism Jepang dg konsep disiplin meditatif MUSHIN (=empty mind/mengosongkan pikiran) dan kesadaran bahwa perbedaan antara hidup dan mati itu bersifat ILUSI atau maya  Sehingga 'kematian' tak perlu dijauhi atau ditakuti. 
Weleh, weleh...Komang Jepang manggut2 pura2 mengerti. Mungkin karena itu Samurai Jepang jadi jago pedang gagah berani tak takut mati tak pernah lari.
Jadi koruptor2 Indonesia yg hidup dg uang(uang rakyat) mestinya harus mati karena uang (misalnya diurug uang2 logam yg bejibun banyaknya.................

Minggu, 12 Februari 2012

Cuma Seni Yg Sejukkan Dunia

Hari demi hari berlalu dilalui dg kerja keras di negeri orang.  Komang Jepang tak mau menjadi robot yg dingin tanpa perasaan.
Lalu dicangklongnya gitar bolong bekas loakan seharga 2000 yen. Dibawanya ke tempat kerja. 
TOKYO FOREVER MODINK, Drawing 60x40cm @ Nyoman Yudhanegara

                          

Di sela2 jam istirahat kerja 15 menitan dimainkannya gitar.  
Untuk sesaat sejukkan haus jiwanya tak peduli orang lain suka atau tidak.........

Jumat, 10 Februari 2012

Freedom Wuuss Wuuss

FREEDOM, Drawing, 60 x 40cm,  2012  @ Nyoman Yudhanegara
Komang Jepang bilang "Kebebasan itu indah tapi maya.  Fatamorgana.  Ilusi sesaat. Impian semusim.   Tapi sebab itu mahal dan di-cari2.  Seperti pil koplo" . Wuuss... Wuuss......

Minggu, 29 Januari 2012

Manusia Binatang

'Manusia Binatang', Drawing 40 x 60cm, 2011 @ Nyoman Yudhanegara
Komang Jepang memang hidup di Jepang. Maklum kalau ke-Jepang2an. Kulit-nya jadi putih kurang matahari pantai Bali. Bau keringatnya pun sudah bau sashimi bukan bau sambal lagi.  Tapi ia masih sulit memahami orang Jepang. Sejarah Perang Dunia Kedua mencatat betapa  brutal bayonet tentara 'pembebasan' negara FASIS Jepang Dai Nippon dengan expansi militer Asia Timur Raya-nya. Walaupun semua bangsa dan negara di muka bumi ini tak terkecuali pernah melakukan expansi dan penjajahan. Tapi tak ada tentara se-nekat serdadu Jepang dulu yg berani mati KAMIKAZE dg pesawat zero-nya dan nekat HARAKIRI bunuh diri kalau sudah 'kepepet' (katanya karena di-cuci otak BRAIN-WASHING dg IDEOLOGI Jepang Raya Dai Nippon). 


Konon katanya juga bangsa Jepang itu ATHEIS tak beragama tak percaya Tuhan.  Tapi hidup di tengah orang2 Jepang, Komang Jepang melihat bahwa bangsa Jepang mengutamakan moral dan etika, bukan agama.  Mereka santun dan berbudaya. Mereka membungkuk hormat waktu berkenalan.  Waktu  keluar rumah mereka berucap salam 'ITTEKIMASU!!' (=gue pergi bentar) dan saat pulang mengucapkan 'TADAIMA!!' (=gua dah kembali). Sebelum makan mereka mencakupkan tangan di dada mengucap 'ITADAKIMASU!! (=gua terima makanan ini) dan usai makan mengucap   'GOCHISOSAMADESHITA!!' (=terima kasih atas makanan enak ini). 


Mereka suka kebersihan. Saat masuk rumah selalu melepas sepatu diganti 'slipper' sandal kamar). Mereka sopan sering menyebut 'SUMIMASEN!!' (= permisi). Mereka antre dg sabar tertib tenggang rasa tdk nyerobot2 seperti Komang Jepang. Mereka tekun rajin dan bekerja keras.  Dan punya budaya malu. Tak ada maling atau copet dalam bis dan kereta api Tokyo. Gadis2 Tokyo berjalan pulang kerja malam hari tanpa rasa takut. 


Lalu kenapa se-konyong2 bangsa yg berbudaya santun bermoral-etika ini punya kecenderungan sadis brutal kayak binatang? Karena tak ber-agama tak ber-Tuhan? Lalu kenapa orang2 beragama ber-Tuhan di Ambon dan di Sampit (dan akhir2 ini di Bali juga) saling gigit saling bunuh sesama saudara kayak binatang? Karena tak punya etika tak bermoral? 


Komang Jepang bingung tak mengerti. Dunia ini terlalu rumit untuk otaknya yg kecil dan sederhana.............

Minggu, 18 Desember 2011

Ekonomi Sambal Tomat

Tokyo, Desember 2011
Hari ini saat sibuk berkeringat ngos2an bagai kuda di perusahaan besi SCAFFOLDING Jepang tempatnya bekerja, Komang Jepang berkhayal. Di kepalanya yg kotor berdebu timbul pertanyaan 'kenapa aku harus BEKERJA? kenapa aku harus cari UANG?'. Sebab konon sepuluh ribu tahun lalu kakek moyangnya PITHECANTHROPUS alias manusia setengah dewa, eh setengah monyet itu tidak pernah bekerja. Usai bangun pagi mereka cuma ber-main2 bercengkerama sambil menangkap ikan di sungai atau jalan2 ke hutan mengumpulkan buah2an, umbi2an. Siang hari mereka berolahraga lempar lembing di tengah hutan dg sasaran target babihutan, sukur2 ketemu beruang, dagingnya agak gedean. Malam harinya mereka bermain cinta di dalam gua dg siapa saja asal suka sama suka sampai pagi. Santai. 


Dahulu yg namanya uang itu tdk ada.  Yg  ada BARTER tukar menukar barang ala Pithecanthropus. Misalnya si Wayanthropus punya tomat,  si Madethropus punya cabe, terjadi barter sehingga keduanya punya tomat dan cabe. Lalu keduanya bisa makan sambal tomat. Pedas2 bahagia. Tapi konon manusia itu pintar, mereka membangun peradaban. Lalu ada manusia gila menciptakan uang sebagai alat tukar. Lalu dimulailah peradaban MATERIALIS manusia. Dewa Matahari dilupakan Dewa Uang di-puja2. Semua diukur dg uang. Makanan, pakaian, pekerjaan, cinta dan sex pun dinilai dg uang. 


Lalu bermunculan Si Kaya dan Si Miskin.  Lahirlah bayi KAPITALISME. Si Kaya jadi raja. Lalu ada perbudakan, orang beli orang. Laki2 beli perempuan. Perempuan beli laki2. Laki2 beli Laki2. Lalu ada KOMPETISI persaingan, kecemburuan, pertengkaran. Lalu terjadi perang. Orang makan orang. Semua karena uang. 'BAKAYARO!!!' tiba2 suara hardikan Mr. Sasako mandor Jepang membuyarkan lamunan nikmat Komang Jepang. Cepat2 disambarnya besi scaffolding yg paling besar dipondong di atas pundaknya bagai budak Mesir membangun PIRAMID. Sebab ia perlu makan, untuk makan perlu uang dan untuk uang ia harus bekerja.............