Cari Blog Ini

Minggu, 26 Agustus 2012

Hanabi


Setiap Musim Panas di bulan Juli atau Agustus, orang Jepang mempunyai tradisi menonton HANABI. 
HANABI yg berarti 'Bunga Api' (HANA=Bunga ; HI=Api) adalah Festival Kembang Api (FIREWORKS).  Betul2 seperti 'bunga api' karena kembang api besar yg diluncurkan ke langit malam berbentuk bunga mekar indah semburat cahaya warna warni terang benderang. Lengkap dengan suara dentuman gegap gempita mirip meriam Perang Dunia 2. 
Sehingga menjadi atraksi buat ribuan orang yg datang menonton dengan mengenakan YUKATA ( Kimono Musim Panas). 


Buat Komang Jepang paling asik menonton pesta kembang api HANABI sambil duduk santai di atas rumput dekat sungai dengan sekaleng BIR Asahi.  Sebab pantulan warna warni kembang api diatas air bisa amat menakjubkan.  Misalnya di sekitar SUMIDAGAWA River dan TAMAGAWA River. 
Cuma mesti cari tempat duduk lebih awal akibat ramainya orang. Biasanya diadakan setiap Sabtu dari jam 7 atau 8 malam.  
Karena hari Sabtu adalah hari kerja, maka dari tempat kerja Komang Jepang mesti cepat2 naik KA .  Langsung ke tempat HANABI.  Lengkap dengan bau keringat masam. Sebab tak ada waktu untuk pulang mandi dulu.
Saking fanatiknya terhadap si 'kembang' HANABI ini, ribuan orang Jepang rela berdesak2an menonton  pesta kembang api yg cuma berlangsung kurang 1 jam itu.  Kereta Api dan Stasiun2 penuh sesak orang ber-jejal2.  Terutama muda-mudi yg memanfaatkan kesempatan ini untuk wakuncar.

Stasiun KA ramai saat Festival HANABI
Konon sebenarnya kembang api dan mesiu itu inovasi orang Cina pada jaman Dinasti TANG (618-917).  Diperkenalkan di Jepang pada jaman EDO Jidai atau EDO Period  atau diseut juga TOKUGAWA Period (1603-1868). 
Saat itu SHOGUN Tokugawa Ieyasu yang doyan perang tapi romantis menyadari bahwa cahaya dan suara ledakan bubuk mesiu bisa digunakan untuk tujuan2 estetis. 
Kemudian saat itu pula terjadi bencana kelaparan besar yang diikuti wabah kolera membuat ribuan orang meninggal dunia. Untuk menghormati roh2 korban, diadakan pertunjukkan kembang api di sepanjang SUMIDAGAWA River. Sehingga tercipta tradisi membuat dan menonton kembang api besar HANABI hingga sekarang.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar