Cari Blog Ini

Minggu, 20 Mei 2012

Jadi Member TOKYO BIKERS

Ujian Test 'JEMBATAN'

Selain DENSHA (=Kereta Api Jepang), alat Transportasi yg praktis adalah Sepeda Motor. Karena itu Komang Jepang ikut SHIKEN (= Ujian SIM) Sepeda Motor. Kepalang basah, Komang Jepang memutuskan mengikuti ujian SIM untuk Sepeda Motor 400cc (CHU-GATA MENKYO atau Kelas Menengah)
SIM Sepeda Motor di Jepang ada 3 jenis.  Yaitu SIM Motoped untuk Sepeda Motor 50cc, SIM  CHU-GATA MENKYO untuk Sepeda Motor 50cc s/d 400cc dan SIM OOGATA MENKYO untuk Sepeda Motor diatas 400cc.

UJian Test BRIDGE (Jembatan)
Konon katanya ujian SIM Jepang ketat sulit mirip Mission Impossible. Karena itu Komang Jepang memerlukan ikut Kursus di Sekolah Mengemudi sebanyak 2 x. Lumayan mahal. Tapi perlu buat Komang Jepang yg se-umur2 belum pernah pegang2 apalagi menunggangi sepeda motor 250cc atau 400cc. Setelah itu barulah ikut ujian tulis dan ujian praktek. 
Ujian tulis tidak masalah. Tapi ujian praktek ternyata memang sulit. Mesti jungkir balik ber-susah payah. Penuh tetek bengek norma2 lalu-lintas dan tata krama disiplin ketat ala bangsa Jepang.  
Ujian-nya berupa test keterampilan ZIG-ZAG, BRIDGE (Jembatan), SLOPE (Tanjakan), dan EMERGENCY BREAKING (Pengereman Mendadak). Route Lintasan ujian telah ditentukan sebelumnya. Lengkap dg Rambu2 jalan, Rambu2 kecepatan maksimum, Tikungan, Tanjakan, Jembatan,  perempatan jalan, Traffick Light, serta Pintu  Lintasan Kereta Api. Mirip jalan raya yg sebenarnya   Sepeda motor yg digunakan pada waktu ujian adalah sepeda motor yg telah disediakan.  Bukan sepeda motor milik sendiri.  Jadi rada2 'kagok' gitu.  
Ujian Test ZIG-ZAG 

Jarang peserta yg langsung lulus. Biasanya harus ikut ujian 3 hingga 4x , bahkan lebih. Termasuk peserta ujian bangsa Jepang sendiri.  Biaya 1 x Ujian adalah sekitar 4000 Yen.
Ujian pertama Komang Jepang gagal total amburadul karena lupa menginjak rem saat men-starter motor. Ujian ke-2x gagal lagi, karena ban depan motor menyentuh garis marka jalan.
Juga karena saat test JEMBATAN, terlalu cepat dari waktu maksimal sehingga mendapat pengurangan POINT (Tapi kalau terlalu lambat ada resiko jatuh tergelincir, ujian gagal total).
Ujian ke-3x gagal lagi karena lupa menoleh kiri-kanan di perempatan jalan.  Nyaris Komang Jepang ngambek minta pulang. Ujian ke-4x baru bisa lulus. Total perlu waktu 1 minggu ujian. Mungkin Pengawas Ujian sudah bosan lihat Komang Jepang yg nongol lagi nongol lagi gak lulus2. 
Kebetulan ada sesama peserta ujian orang Amerika katanya sudah 6x ujian gak lulus2. Sadis juga.
Baru kali ini selembar kartu SIM menjadi teramat besar nilainya akibat diperoleh dg ber-susah payah berkeringat serta  mengorbankan waktu, tenaga dan uang.........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar